Selasa, 27 Oktober 2015

Masa Praaksara dan Prasejarah

A. Pengertian Masa Prasejarah atau Praaksara

Prasejarah atau Praaksara adalah zaman dimana manusia tidak atau belum mengenal tulisan, pra berarti belum / tidak dan aksara berarti huruf atau tulisan. Setiap bangsa didunia mengalami masa praaksara  yang berbeda begitu juga hilangnya masa praaksara tersebut, setelah manusia mengenal tulisan maka berubah menjadi zaman sejarah.

B. Jenis-Jenis Manusia Purba Yang Pernah Hidup Di Indonesia

Berdasarkan penelitian dan fosil yang ditemukan oleh para arkeolog serta ahli lainnya banyak sekali fosil puba ditemukan di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Dari banyaknya fosil yang ditemukan di pulau jawa ada sebagian besar yang ditemukan di Lembah Sungai Brantas dan Lembah Begawan Solo, yang membuktikan kalau ditempat itulah mereka tinggal.
Jenis-jenis manusia yang hidup di Indonesia adalah :prasejarah
1). Meganthropus Paleojavanicus, berarti manusia purba besar dan tua yang hidup di Jawa, ia memiliki tubuh yang kekar. Manusia purba ini ditemukan di Sangiran, Surakarta oleh Von Koeningswald pada tahun 1936 dan 1941.
2). Pithecanthropus Erectus berarti manusia kera tegak berdiri, dengan ciri-ciri berbadan tegak dan memiliki tinggi sekitar 165-180 cm. Manusia purba ini ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil dekat Begawan Solo Surakarta tahun 1891 dan merupakan manusia purba yang paling banyak ditemukan di Kedungtrubus, Trinil, Mojokerto, Sangiran dan Ngandong.
3). Homo, berarti manusia ada beberapa jenis homo yaitu homo soloensis, homo wajakensis dan homo sapiens, keadaan dan ciri fisik mereka lebih sempurna dibanding Manusia purba sebelumnya.

C. Perkembangan Manusia Purba Di Indonesia

Perkembangan dan  perubahan manusia purba selalu terjadi dari masa ke masa, dibawah ini akan diberikan penjelasannya.
1). Masa Berburu Dan Meramu, Kehidupan dimasa berburu dan meramu sangat identik dengan hidup berpindah-pindah atau nomaden. Kehidupan pada masa ini biasa disebut food gathering yang berarti memanfaatkan dan mengambil makanan yang bersumber dari alam tanpa harus menanam atau mengolahnya dulu. Peralatan yang digunakan pada masa ini adalah kapak perimbas untuk menebang kayu, memecahkan tulang dan menguliti binatang. & kapak genggam untuk menggali umbi dan memotong binatang buruan serta alat serpih yang berfungsi sebagai pisau.
2). Masa Bercocok Tanam (Food producing ). Pada masa ini manusia purba mulai mengenal kegiatan bercocok tanam dan pada masa ini juga mereka sudah tingal menetap disuatu tempat dan memiliki rumah. Namun, kegiatan berburu dan meramu masih belum hilang sepenuhnya dari kehidupan mereka.Alat-alat yang digunakan pada masa ini banyak terbuat dari batu yang dihaluskan seperti mata panah, gerabah, beliung persegi, dan kapak lonjong.
3). Masa Perundagian atau pertukangan. Pada masa ini, manusia purba sudah mengenal pembagian tugas atau kerja. Pertukangan dan pengecoran logam seperti perunggu juga sudah dikenal untuk memenuhi keperluan / peralatan rumah tangga.

sumber:http://artikelsejarah.com/masa-praaksara-dan-prasejarah-di-indonesia.html
 sumber:http://artikelsejarah.com/masa-praaksara-dan-prasejarah-di-indonesia.html

Selasa, 20 Oktober 2015

Asal-usul nenek moyang Indonesia

Asal-usul nenek moyang Indonesia
Asal usul nenek moyang bangsa indonesia merupakan salah satu bagian unik yang tidak bisa terlepaskan dari keberadaan kita di nusantara ini. Kita sebagai manusia yang berbudi, sepatutnya tak melupakan sejarah dari mana asal mula dan sebab musababnya hingga kita berada di sini, di Indonesia. Nenek moyang yang merupakan cikal bakal keberadaan kita saat ini tentu harus kita kenali, meski hanya dari sekedar pengetahuan. Nah, berikut ini kami telah mengupas secara tuntas seputar peta persebaran asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berdasarkan pendapat terkuat dari para ahli sejarah yang telah melakukan penelitian mendalam untuk menguak rahasia besar ini. Silakan disimak.

Banyak pendapat yang bermunculan terkait dengan dari mana sejatinya asal usul nenek moyang bangsa Indonesia. Para ahli sejarah saling mengeluarkan argumenya disertai dalih pembenaran dari dugaannya masing-masing. Kendati begitu banyak pendapat tersebut, ada satu pendapat yang nampaknya memiliki bukit dan dasar pemikiran paling kuat. Dan pendapat tersebut berasa dari seorang sejarahwan asal Belanda, yaitu Von Heine Geldern. 


Migrasi Besar-besaran ke Austronesia

asal usul nenek moyang bangsa indonesia dan peta persebarannya
Berdasarkan penelitiannya Von Heine Geldern berargumen jika asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Asia Tengah. Diterangkan olehnya bahwa semenjak tahun 2.000 SM sampai dengan tahun 500 SM (dari zaman batu Neolithikum hingga zaman Perunggu) telah terjadi migrasi penduduk purba dari wilayah Yunan (sekarang Kamboja) ke daerah-daerah di Asia bagian Selatan termasuk daerah kepulauan Indonesia. Perpindahan ini terjadi secara besar-besaran diperkirakan karena adanya suatu bencana alam hebat atau adanya perang antar suku bangsa. 

Daerah kepulauan di Asia bagian selatan ini oleh Geldern dinamai dengan sebutan Austronesia yang berarti pulau selatan (Austro = Selatan, Nesos = Pulau). Austronesia sendiri mencakup wilayah yang amat luas, meliputi pulau-pulau di Malagasi atau Madagaskar (sebelah Selatan) hingga Pulau Paskah(sebelah Timur), dan dari Taiwan (sebelah Utara) hingga Selandia Baru (sebelah Selatan).

Pendapat Von Heine Geldern ini dilatarbelakangi oleh penemuan banyak peralatan manusia purba masa lampau yang berupa batu beliung berbentuk persegi di seluruh wilayah Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Peralatan manusia purba ini sama persis dengan peralatan manusia purba di wilayah Asia lainnya seperti Myanmar, Vietnam, Malaysia, dan Kamboja terutama di sekitar wilayah Yunan.

Pendapat Von Heine Geldern juga didukung oleh hasil penelitian Dr. H. Kern di tahun 1899 yang membahas seputar 113 bahasa daerah di Indonesia. Dari penelitian itu Dr. H. Kern menyimpulkan bahwa  ke semua bahasa daerah tersebut awalnya bersumber pada satu rumpun bahasa, rumpun bahasa yang dinamai bahasa Austronesia.

Migrasi manusia purba dari daratan Yunan menurut Geldern bukan hanya terjadi satu kali. Ia menyebut gelombang migrasi terjadi juga di tahun 400 – 300 SM (zaman Perunggu). Orang-orang purba yang bermigrasi tersebut membawa bentuk-bentuk kebudayaan Perunggu seperti kapak sepatu dan nekara yang berasal dari dataran Dong Son. 


Menyeberangi Lautan Dengan Perahu Bercadik

Setelah diketahui jika asal usul nenek moyang bangsa Indonesia adalah dari daratan Yunan, kini saatnya kita membahas bagaimana nenek moyang kita tadi bisa sampai di kepulauan Indonesia.

asal usul nenek moyang bangsa indonesia menurut para ahli
Ya, berdasarkan bukti sejarah, diketahui bahwa untuk menyeberangi lautan dari daratan Asia Tenggara seperti Malaysia dan sekitarnya, nenek moyang kita menggunakan alat transportasi berupa perahu bercadik. Perahu bercadik sendiri adalah perahun yang memiliki tangkai kayu di kedua sisinya sebagai alat penyeimbang. Untuk ilustrasi perahu bercadiknya sendiri, Anda dapat melihat pada gambar di bawah ini.


Dengan bermodalkan perahu bercadik itu, nenek moyang kita mengarungi lautan yang luas untuk sampai ke kepulauan Indonesia dan pulau-pulau lain di Austronesia. Mereka berlayar berkelompok tanpa kenal rasa takut dengan hantaman badai dan ombak yang bisa datang kapan saja. Hal ini tentu membuktikan jika nenek moyang bangsa Indonesia adalah para pemberani dan merupakan pelaut-pelaut berjiwa ksatria. Dan dengan perjalanan penuh rintangan itu, akhirnya nenek moyang kita sampai ke beberapa pulau di Indonesia. Mereka pun secara langsung memperoleh sebutan Melayu Indonesia.

sumber:http://kisahasalusul.blogspot.com/

Rabu, 07 Oktober 2015

Letak Astronomis & Geografis




Letak astronomis adalah letak suatu tempat dilihat dari posisi garis lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis imajiner yang membentang horisontal melingkari bumi sedangkan garis bujur merupakan garis imajiner yang melingkari bumi secara vertikal.

Garis Lintang dan Bujur dibagi menjadi dua yaitu Garis Lintang Utara dan Garis Lintang Selatan yang dibatasi oleh garis ekuator(khatulistiwa) dan Garis Bujur Barat dan dan Bujur Timur yang dibatasi oleh Greenwich Mean Time.

Letak Astronomis Indonesia adalah 6o LU (Lintang Utara) - 11o LS (Lintang Selatan) dan antara 95o BT (Bujur Timur) - 141o BT (Bujur Timur).

Jika dilihat dari posisi astronomis Indonesia terletak di kawasan iklim tropis dan berada di belahan timur bumi.

Indonesia berada di kawasan tropis, hal ini membuat Indonesia selalu disinari matahari sepanjang tahun. Di Indonesia hanya terjadi dua kali pergantian musim dalam setahun yaitu musim kemarau dan hujan. Negara-negara yang memiliki iklim tropis pada umumnya dilimpahi alam yang luar biasa. Curah hujan tinggi akan membuat tanah menjadi subur. Flora dan fauna juga sangat beraneka ragam.

Sedangkan pengaruh dari letak dilihat dari garis bujur, maka Indonesia memiliki perbedaan waktu yang dibagi menjadi tida daerah waktu yaitu Indonesia bagian timur (WIT), Indonesia bagian tengah(WITA), dan Indonesia bagian barat(WIB).

Letak Geografis Indonesia

Letak geografis ditentukan berdasarkan posisi nyata dibanding posisi daerah lain. Indonesia terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia, serta Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Posisi Indonesia sangat setrategis dan penting dalam kaitannya dengan perekonomian. Indonesia berada persimpangan lalu lintas dunia.Letak geografis merupakan salah satu determinan yang menentukan masa depan dari suatu negara dalam melakukan hubungan internasional. Meski untuk sementara waktu diacuhkan, kondisi geografis suatu negara sangat menentukan peristiwa-peristiwa yang memiliki pengaruh secara global. Robert Kaplan menuturkan bahwa geografi secara luas akan menjadi determinan yang mempengaruhi berbagai peristiwa lebih dari pada yang pernah terjadi sebelumnya.

sumber:google

Aktivitas Penduduk


No
Keadaan alam
Aktifitas penduduk
Bencana alam
penanggulangan
Hasil pertanian
1
Dataran rendah
Nelayan,permukiman , pertanian
Tsunami,banjir,
Membuat beton pemecah ombak, membuat daerah serapan air
Padi ,coklat, karet, sawit, tebu
2
Dataran tinggi
Pertanian , perkebunan
Tanah longsor
Tak membangun rumah di daerah yang rawan longsor
Padi ,  sayur mayur
3
perbukitan
Permukiman , perkebunan
Sama seperti dataran tinggi yaitu tanah longsor,kebakaran hutan
Tak membangun rumah di daerah yang rawan longsor,reboisasi
Teh ,kopi, palawija,dan ber
4
gunung
Pertanian yg terbatas
Gunung meletus dan tanah longsor
Minghindari pembangunan rumah  di jalur letusan gunung berapi dan melakukuan reboisasi
Teh, kol, kacang, wortel, labu siam, dan kentang, jagung , singkong

Gerak Semu Matahari


Gerak Semu Tahunan Matahari
Disamping melakukan perjalanan semu harian, matahari juga melakukan perjalanan tahunannya yang sesungguhnya, yakni perjalanan matahari dari arah Barat ke Timur dalam waktu satu tahun (365,2425 hari) untuk sekali putaran. Penyebab gerak semu tahunan matahari disebakan oleh revolusi bumi,



Bumi membutuhkan waktu selama 1 tahun untuk bergerak mengelilingi matahari (revolusi). bumi, selain bergerak mengelilingi matahari, juga bergerak berputar terhadap sumbunya (rotasi). tetapi sumbu rotasi bumi ini tidak sejajar terhadap sumbu revolusi, melainkan sedikit miring sebesar 23,5 derajat. Akibat dari miringnya sumbu rotasi bumi itu, matahari tidak selalu terlihat di atas khatulistiwa bumi, matahari akan terlihat berada di bagian utara dan selatan bumi. selama setengah tahun, matahari lebih banyak menerangi bumi bagian utara, dan setengah tahun berikutnya matahari lebih banyak menerangi bumi bagian selatan.



Dalam gerak semunya, matahari akan tampak bergerak dari khatulistiwa (equator) antara 23,5 derajat lintang utara dan lintang selatan. Jalur perjalanan tahunan matahari itu tidak berimpit dengan equator langit, tetapi ia membentuk sudut sekitar 230 27' dengan equator. Jalur perjalanan matahari inilah yang disebut Ekliptika (da-iratul Buruj). Ekliptika (da-iratul Buruj) ialah lingkaran besar pada bola langit yang memotong lingkaran equator langit dengan membentuk sudut 230 27' .   


Titik perpotongan antara lingkaran equator dengan ekliptika itu terjadi dua kali. Perpotongan pertama terjadi pada saat matahari bergerak dari langit bagian selatan ke langit bagian utara yaitu di titik Aries (tanggal 21 Maret) yang disebut Vernal Equinox. Perpotongan kedua terjadi pada saat matahari bergerak dari bagian langit utara ke bagian langit selatan yaitu pada titik Libra (tanggal 23 September) yang disebut Auntumnal Equinox.  

   Ekliptika terbagi atas 12 bagian yang masing-masing besarnya 30 derajat. Bagian-bagian itu disebut rasi bintang (mintaqatul buruj/zodiac/ constelation). Zodiak ini terdiri dari dua belas (12) rasi bintang yang membentang disepanjang ekliptika, sehingga seolah-olah merupakan ikat pinggang bola langit. Rasi bintang ialah gugusan bintang-bintang yang sering disebut dengan zodiak atau constelation. Rasi bintang yang ada di sabuk zodiak ada 12, yaitu:  

1. Aries atau Haml (domba)
2. Taurus atau Tsaur (sapi jantan)
3. Gemini atau Jauza' (anak kembar)
4. Cancer atau Sarathan atau (kepiting)  
5. Leo atau atau Asad (singa)
6. Virgo atau Sunbulah (anak gadis)
7. Libra atau Mizan (neraca)
8. Scorpio atau Aqran (kala jengking)      
9. Sagitarius atau Qaus (panah)   
10. Copricornus atau Jadyu (anak kambing)
11. Aquarius atau Dalwu (timba)     
12. Pisces atau Hut (ikan)      


                 
Pada saat matahari menduduki rasi bintang Aries, Taurus dan gemini atau antara tanggal 21 Maret – 21 Juni (matahari berada disebelah utara ekuator) belahan bumi bagian utara mengalami musim semi (spring) dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim gugur (autum). Pada saat matahari menduduki rasi bintang Cancer, Leo dan Virgo atau antara tanggal 21 Juni – 23 September (matahari berada disebelah utara ekuator) belahan bumi bagian utara mengalami musim panas (summer) dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim dingin (winter).
           


Pada saat matahari menduduki rasi bintang Libra, Scorpio dan Sagitarius atau antara tanggal 23 September – 22 Desember (matahari berada disebelah selatan ekuator) belahan bumi bagian utara mengalami musim gugur dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim semi. Pada saat matahari menduduki rasi bintang Aries, Taurus dan gemini atau antara tanggal 22 Desember – 21 Maret (matahari berada disebelah selatan ekuator) belahan bumi bagian utara mengalami musim dingin dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim panas

Selasa, 01 September 2015

MUSON



Muson
Muson, disebut juga angin muson atau angin musim, adalah angin periodik yang terjadi terutama di Samudra Hindia dan sebelah selatan Asia. Kata ini juga digunakan untuk menyebut musim di saat angin ini bertiup dari arah barat daya di India dan wilayah-wilayah di sekitarnya yang ditandai dengan curah hujan yang besar serta hujan yang dikaitkan dengan angin jenis ini.
Sejarah
Kata "muson" tampaknya berasal dari sebuah kata dalam bahasa Arab (mosem), yang berarti musim. Kata ini paling sering digunakan untuk merujuk kepada perubahan musiman arah angin di sepanjang pesisir Samudra Hindia, khususnya di Laut Arab, yang bertiup dari barat daya untuk setengah tahun dan dari timur laut untuk setengah tahun lainnya.
Pelaut Yunani dalam legenda, Hippalus secara tradisional dianggap sebagai orang pertama yang menggunakan muson untuk mempercepat pelayaran sepanjang Samudra Hindia; nama kuno untuk angin muson di daerah ini juga dipanggil Hippalus. Meskipun begitu, kemungkinan besar Hippalus hanyalah orang Yunani pertama yang memanfaatkan angin muson karena para pelaut Yaman telah melakukan perdagangan dengan India lama sebelum masanya.
Proses
Muson terjadi karena daratan menghangat dan menyejuk lebih cepat daripada air. Hal ini menyebabkan suhu di darat lebih panas daripada di laut pada musim panas. Udara panas di darat biasanya berkembang naik, menciptakan daerah bertekanan rendah. Ini menciptakan sebuah angin yang sangat konstan yang bertiup ke arah daratan. Curah hujan yang terkait disebabkan udara laut yang lembap yang dialihkan ke arah pegunungan, yang kemudian menyebabkan pendinginan, dan lalu pengembunan.
Pada musim dingin, udara di darat menjadi lebih sejuk dengan cepat, tetapi udara panas di laut bertahan lebih lama. Udara panas di atas laut berkembang naik, menciptakan daerah bertekanan rendah dan angin sepoi-sepoi dari darat ke laut. Karena perbedaan suhu antara laut dan daratan lebih kecil dibandingkan saat musim panas, angin muson musim dingin tidak begitu konstan.
Muson mirip dengan angin laut, namun ukurannya lebih besar, lebih kuat dan lebih konstan.
Sistem muson
Dengan semakin bertambahnya pengetahuan mengenai muson, definisi "muson" telah melebar, dan kini termasuk segala fenomena yang terkait dengan siklus cuaca tahunan di benua Asia, Australia, dan Afrika yang tropis dan subtropis serta lautan dan samudra di wilayah-wilayah tersebut. Di daerah-daerah inilah siklus-siklus peristiwa cuaca yang paling hebat dan dramatis di Bumi terjadi.
Selain itu, sistem muson diketahui selalu terjadi saat pembentukan benua-benua raksasa seperti Pangea bersama dengan cuaca kontinental yang ekstrem.
Muson barat
Muson barat atau muson musim dingin timur laut adalah angin yang bertiup pada bulan Oktober-April di Indonesia. Angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi selatan, yang menyebabkan benua Australia sedang mengalami musim panas, berakibat pada tekanan minimum dan benua Asia lebih dingin, berakibat memiliki tekanan maksimum. Menurut hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekenan minimum, sehingga angin bertiup dari benua Asia menuju benua Australia, dan karena menuju Selatan Khatulistiwa/Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kiri. Pada periode ini, Indonesia akan mengalami musim hujan akibat adanya massa uap air yang dibawa oleh angin ini, saat melalui lautan luas di bagian utara (Samudra Pasifik dan Laut Tiongkok Selatan).
Muson timur
Muson timur atau muson musim panas barat daya adalah angin yang bertiup pada bulan April-Oktober di Indonesia. Angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi utara, sehingga menyebabkan benua Australia musim dingin, sehingga bertekanan maksimum dan Benua Asia lebih panas, sehingga bertekanan minimum. Menurut hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum, sehingga angin bertiup dari benua Australia menuju benua Asia, dan karena menuju utara Khatulistiwa/Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kanan. Pada periode ini, Indonesia akan mengalami musim kemarau akibat angin tersebut melalui gurun pasir di bagian utara Australia yang kering dan hanya melalui lautan yang sempit.